tag:blogger.com,1999:blog-40845880647207875552024-03-13T12:15:09.654-07:00rieke'srieke rahmawatihttp://www.blogger.com/profile/03543162160367718049noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-4084588064720787555.post-91386706739176311042011-09-29T01:01:00.001-07:002011-09-29T01:02:10.400-07:00ABABIL<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">Pernah gak sih kamu ngerasa terjebak dalam 2 pilihan? Dan 2 pilihan itu membuat kita bingung mana yang harus kita pilih?<br />Ambil contoh saja, orang tua kita memberikan pilihan "kamu mau SLR atau BB?" Nah!! Bingung kan?<br />Menurut kita kedua gadget itu gak harus dipilih karna kita menginginkan keduanya. Saat ini kedua gadget itu masih jadi primadona dikalangan remaja di Indonesia walaupun bermunculan gadget-gadget lainnya.</span><br />
<a name='more'></a>Nah sekarang kita cari tau yuk gimana cara yang tepat untuk memilih!<br />
Sebenarnya ya simple aja. Pertama kita tanya diri sendiri, mana sih kira-kira gadget yang memang sesuai kebutuhan kita sekarang? Kedua, dari gadget itu mana yang lebih berguna untuk saat ini. Ketiga, kita harus pikirkan mana yang lebih bermanfaat, sesuai dengan keadaan sekarang tentunya.<br />
That simple right? Ya! Dan satu hal lagi yang harus kalian tau, sebenarnya jika kita dihadapkan dengan berbagai macam pilihan yang menyulitkan, itu bukan berarti setelah kita memilih suatu pilihan, kita akan kehilangan pilihan lainnya. Percaya deh semua itu hanya masalah waktu, karena setelah hal yang kita inginkan telah didapat, di hari berikutnya kita akan mendapat hal lainnya. Itu hanya memerlukan kecerdasan diri sendiri untuk memilih mana yang memang lebih penting untuk saat ini.rieke rahmawatihttp://www.blogger.com/profile/03543162160367718049noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4084588064720787555.post-64381643002330735372011-09-29T00:57:00.000-07:002011-09-29T00:58:26.524-07:00Gak Galau Gak Gaul <span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">Pasti kalian gak pernah kan ngerasain ditabrak jet coaster sambil gak pake baju?</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">Tapi kalo yg namanya galau siapa sih yg gak kenal, remaja mana sih yg gak pernah galau?<br />Balik lagi ke arti galau yg sebenernya, galau bisa didefinisikan jadi suatu perasaan yg tidak bisa dideskripsikan tapi condong ke arah yg negatif,beda dengan cinta yg juga tidak bisa dideskripsikan. Tapi cinta membuat hati senang.<br />Kayaknya jaman sekarang gak galau gak gaul ya?betul gak?</span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">Semua orang dari yg muda sampe tua ngerasain hal yg namanya galau.<br />Sekarang mau jalan gak punya duit juga bisa bikin galau,hal kecil aja bisa bikin galau, dan sebenarnya arti galau itu luas, tapi kebanyakan anak muda galau cuma gara-gara satu hal, apalagi kalo bukan karena cinta.<br />Sekarang kita lihat sekeliling kita, berapa banyak sih orang yg gak galau? Kenapa sih orang-orang pada galau?<br />Sebenarnya faktor paling besar itu ada di dalam diri kita. Kita yg terlalu mengambil pusing akan suatu hal. Jika kita enjoy menghadapi masalah semua itu tidak akan menjadikan diri kita dilanda dilema. Dan itu pun terjadi dalam diri saya tentunya. Jika kita ikhlas, tenang, dan selalu berpikiran positif semua hal-hal buruk yg ada dalam pikiran kita akan hilang, dan hal itulah yg membuat diri kita menjadi "galau".<br />Jadi guys enjoy saja dengan semua masalah yg sedang kalian hadapi, masalah tidak akan selesai dengan pikiran yg tidak karuan seperti "galau".</span>rieke rahmawatihttp://www.blogger.com/profile/03543162160367718049noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4084588064720787555.post-24809474203673801302011-08-20T23:26:00.000-07:002011-09-15T22:54:50.050-07:00"Percintaan Remaja" Selisih paham yang sering terjadi pada remaja<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-nShUlO2amuk/TlClCeoYiaI/AAAAAAAAAAw/y7lw2glpyhA/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://4.bp.blogspot.com/-nShUlO2amuk/TlClCeoYiaI/AAAAAAAAAAw/y7lw2glpyhA/s200/images.jpg" width="148" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">Saat ini banyak sekali masalah yang dihadapi remaja SMA. Salah satunya adalah masalah percintaan. Banyak sekali perbedaan-perbedaan pendapat yang dialami remaja yang berakibat kesalah pahaman. Singkat cerita ada suatu permasalahan yaitu seorang wanita kebingungan dengan tingkah mantan kekasihnya yang seolah-olah selalu mendekatinya disaat ia sedang dihadapkan dengan laki-laki lain. Namun semua hanya harapan kosong saja.<br />
Menurut penelitian saya terhadap teman wanita saya, dia memiliki komentar seperti berikut:<br />
"Kenapa si cowok selalu gitu? Disaat kita deket sama orang lain dia selalu memberi kita harapan lebih tapi gak ada tindakan lebih lanjut"<br />
</span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">Hal itu membuat para wanita merasa kesal, tapi disisi lain para laki-laki memiliki pemikiran lain. Bisa saja kan laki-laki berpikir mereka hanya tidak mau menyakiti perasaan wanita, para lelaki lebih memilih untuk sekedar dekat tetapi bisa mengetahui kabarnya dibandingkan harus bersamanya tetapi ia hanya akan membuat wanita itu kecewa dan pada akhirnya wanita itu akan merasakan sakit juga. Dan para lelaki memiliki ketakutan sendiri. Apa yang mereka takuti? Ya, laki-laki takut sekali kehilangan wanitanya untuk kesekian kalinya.<br />
Kembali lagi pada pemikiran wanita, mereka berpikir "kenapa sih cowok-cowok harus punya pikiran kayak gitu, padahal kita disini ngarep banget bisa balik lagi kayak dulu, cuman bisa bikin kesel aja deh".<br />
Jika saya sedang berada dalam posisi itu, saya juga akan memikirkan hal yang sama. Tetapi, jika kita berpikir jangka panjang, apa yang dipikirkan para lelaki ada benarnya juga. Bahwa sekarang ataupun nanti kita akan merasakan hal yang sama.<br />
Namun dalam segala permasalahan memiliki jalan tengahnya. Jika teman-teman sedang berada dalam posisi itu, sebagai laki-laki kalian harus bisa mengutarakan isi hati kalian, buat ia agar lebih mengerti apa yang kalian rasakan dan bicarakan semua yang ada dalam pikiran agar tidak ada selisih paham antara kalian dengan orang yang kalian sayangi. Dan sebagai wanita, kita harus bisa meredam emosi kita, selalu berpikiran positif atas semua masalah yang telah dihadapi dan lebih memikirkan hal-hal apa saja yang akan terjadi jika kita mengambil suatu keputusan.<br />
Artikel diatas adalah satu dari sekian banyak permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan remaja.</span>rieke rahmawatihttp://www.blogger.com/profile/03543162160367718049noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4084588064720787555.post-43215404809990809462011-08-19T18:45:00.001-07:002011-08-19T18:45:42.629-07:00Kenakalan Remaja<span style="color: blue;"><br />
Setelah kita memasuki era kehidupan dengan sistem komunikasi global, dengan kemudahan mengakses informasi baik melalui media cetak, TV, internet, komik, media ponsel, dan DVD bajakan yang berkeliaran di masyarakat, tentunya memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan kita. Setiap fenomena yang ada dan terjadi di dunia, tentunya akan memberikan nilai positif sekaligus negatif. Sangat tergantung pada pola pikir dan landasan hidup pribadi masing-masing. <br />
<a name='more'></a>Setiap individu dari kita akan merasa senang dengan kehadiran produk atau layanan yang lebih canggih dan praktis. Tidak terkecuali teknologi internet yang telah merobohkan batas dunia dan media televisi yang menyajikan hiburan, informasi serta berita aktual. Begitu juga, handphone yang telah membantu komunikasi sesama manusia untuk kapan saja meskipun satu dengan yang lainnya berada di dunia Utara-Selatan atau belahan Timur - Laut.<br />
<br />
<b>Teknologi + Kebebasan - Edukasi = Kehancuran</b> <a href="http://deep.dragonadopters.com/" rel="nofollow" target="_blank"> click</a><br />
<br />
Setiap teknologi memberikan efek positif dan negatif . Maraknya penggunaan ponsel telah menurunkan interaksi individu secara langsung. Hal ini akan cenderung membuat pola hidup manusia menjadi indivualistis. Dampak negatif ini tentunya dapat dikurangi bahkan dihindari jika saja si pengguna memiliki pemahaman/pengetahuan, etika dan sikap yang kuat (bijak-positif) untuk memanfaatkan sesuatu secara selektif dan tepat guna.<br />
Inilah titik permasalahannya bagi anak dan remaja. Penyaring internal (pemahamam, etika dan sikap) anak dan remaja kita masih sangat rapuh. Di era kompleksitas arus kehidupan saat ini, orang tua (terutama di perkotaan) telah kehilangan daya mendidik dan membangun keluarga bagi anak-anaknya. Hal ini diperparah dengan maraknya “racun-racun” yang diterima oleh anak-anak kita saat ini. Adegan-adegan kekerasan, seksual, mistik, dan hedonisme di media TV, koran dan internet, serta sistem pendidikan sekolah yang gagal membangun karakter anak, telah menyerang anak-anak kita saat ini.<br />
Di sisi lain, rendahnya regulasi dan law inforcement dari pemerintah dan aparaturnya, telah menyebabkan oknum-oknum perusak generasi muda kita “berkembang biak: secara pesat. KKN antara pihak penguasa dengan pengusaha dalam regulasi, publikasi dan distribusi media menyebabkan jutaan pemimpin masa depan Indonesia di ujung kepunahan. Sederet keprihatinan anak dan remaja saat ini seperti kenakalan remaja, pola hidup konsumtif-hedonistik, pergaulan bebas, rokok, narkoba, dan kecanduan game on line hampir menuju budaya “gaya hidup” remaja masa kini.<br />
Teknologi tanpa filtrasi (perlu regulasi agar kebebasan tidak jebol) dan rapuhnya edukasi/karakter manusia mengakibatkan kehancuran bangsa.<br />
<b><br />
Rokok, Narkoba, Seks, dan AIDS</b> <a href="http://deep.dragonadopters.com/" rel="nofollow" target="_blank"> click</a><br />
<br />
Ditengah berita siswa-siswi berprestasi dalam ajang penelitian, olimpiade sains, seni dan olahraga, anak muda Indonesia saat ini terancam dalam masa chaos. Jutaan remaja kita menjadi korban perusahaan nikotin-rokok. Lebih dari 2 juta remaja Indonesia ketagihan Narkoba (BNN 2004) dan lebih 8000 remaja terdiagnosis pengidap AIDS (Depkes 2008). Disamping itu, moral anak-anak dalam hubungan seksual telah memasuki tahap yang mengawatirkan. Lebih dari 60% remaja SMP dan SMA Indonesia, sudah tidak perawan lagi. Perilaku hidup bebas telah meruntuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat kita.<br />
Berdasarkan hasil survei Komnas Perlindungan Anak bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di 12 provinsi pada 2007 diperoleh pengakuan remaja bahwa :<br />
- Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.<br />
- Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.<br />
- Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.<br />
- Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja perempuan.<br />
- Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno.<br />
<br />
<b>Pengakuan Siswi SMA, Beginikah Remaja Kita?</b><a href="http://deep.dragonadopters.com/" rel="nofollow" target="_blank"> click</a><br />
<br />
“Sekarang gue lagi jomblo. Sudah dua tahun putus. Sakit juga! Habis pacaran empat tahun, dan sudah kayak suami-istri. Dulu, tiap kali ketemu, gejolak seks muncul begitu saja. Terus ML (making love) deh. Biasanya kita lakuin kegiatan itu di hotel. Kadang di rumah juga, kalau orang rumah lagi pergi semua. Kalau rumah nggak lagi sepi ya paling cuma berani ciuman dan raba sana-sini. Buat gue, semua itu biasa. Gue nglakuinnya karena merasa yakin doi bakal jadi suami gue. Gue nggak takut dosa. Kan kita sama-sama mau, jadi nggak ada paksaan. Dosa terjadi kan kalau ada paksaaan. Gitu menurut gue! Waktu putus, gue nggak nyesel sudah nglakuin itu, habis, mau gimana lagi! Santai saja! Tentang pendidikan seks, gue nggak pernah terima dari orangtua. Paling dari teman, majalah, buku, atau film”<br />
Itulah penuturan Neila (samaran), pelajar kelas 3 sebuah SMA di Jakarta Timur, yang baru saja menjalani UAN. Tanpa beban, remaja manis bertubuh mungil ini menceritakan pengalamannya. Ia dan sang kekasih tahu harus melakukan apa supaya hubungan seks pranikah itu tidak membuatnya hamil.<br />
Sampai saat ini, Neila yakin orangtuanya sama sekali tidak tahu perilaku putri keduanya itu. ”Gue nggak bakal ceritalah, bisa mati mendadak mereka. Teman malah ada yang tahu, tentu saja yang punya pengalaman sama,” katanya sambil memilin-milin rambutnya.<br />
<br />
Menurutnya, ML di kalangan remaja sekarang bukan hal yang terlalu asing lagi. Malah, ada yang sengaja merayu pria dewasa yang bisa ditemui di mal dan tempat umum lain, untuk mendapatkan uang atau barang berharga, seperti telepon seluler model terbaru, jam tangan bermerek, baju, sepatu, tas, dan sebagainya. ”Bukan profesi sih, cuma iseng. Hitung-hitung bisa buat gaya. Mending gue `kan, yang nglakuinnya cuma sama pacar dan bukan demi duit,” sergahnya.<br />
<br />
<b>Biarkan atau Bertindak?</b> <a href="http://deep.dragonadopters.com/" rel="nofollow" target="_blank"> click</a><br />
<br />
Sudah seharusnya kita kembali ke akar budaya bangsa kita. Jauh sebelumnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki nilai akar (root value) budaya yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan kesusilaan seperti tertuang dalam falsafah dan nilai Pancasila. Kondisi yang menimpa generasi muda saat ini, harus dibina dan dididik agar mereka menjadi pemimpin yang memiliki moralitas yang tinggi untuk membangun bangsa dan negaranya.<br />
Semua pihak haruslah merasa bertanggung jawab atas kasus ini. Disamping orang tua, peran masyarakat sangatlah penting. Sistem pendidikan kita juga harus diubah. Jangan naikkan anggaran tanpa meningkatkan nilai yang sesungguhnya dari pendidikan. Pemerintah sudah seharusnya tegas melaksanakan undang-undang, dan para pengusaha, pedagang, dan web internet cobalah berhenti menyebarkan hal-hal yang merusak (karena generasi kita masih rapuh).<br />
<br />
Hal-hal yang harusnya dilakukan:<br />
- Pemerintah filtrasi tegas sinetron, film atau iklan yang berisi kekerasan seksual, pergaulan bebas, mistis-religi, kekerasan-religi, ramalan serta judi.<br />
- Menindak tegas para pelanggar UU Perlindungan Anak<br />
- menfilter situs-situs porno di Indonesia. Hingga saat ini saja ada 6 Situs Porno yang Paling Banyak diakses di Indonesia. <a href="http://deep.dragonadopters.com/" rel="nofollow" target="_blank"> click</a><br />
- Membangun Youth Centre, pusat pendidikan dan kreasi bagi remaja-remaja agar beraktivitas yang positif.<br />
- Secara aktif mengontrol promosi (iklan) dan peredaran rokok.<br />
- Memprioritaskan program pencegahan perdagangan anak, eksploitasi seksual komersial anak, dan narkoba.<br />
- Edukasi pada masyarakat bahwa jangan mengasingkan anak-anak (yang menjadi korban), bantulah mereka untuk keluar dari permasalahan mereka (material maupun moril).</span>rieke rahmawatihttp://www.blogger.com/profile/03543162160367718049noreply@blogger.com0